Kemampuan berpikir kritis adalah bentuk kemampuan yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Kemampuan tersebut salah satunya bisa diaplikasikan dalam pengembangan penelitian yang mana merupakan unsur dasar dari seorang peneliti. Hal tersebut menjadi fundamental dalam sebuah perguruan tinggi untuk mencetak mahasiswa yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah berdasarkan ruang lingkup riset ilmiah.
Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Selama ini mahasiswa tidak terlalu banyak mendapat pengalaman langsung untuk berkecimpung maupun terlibat dalam riset di lembaga penelitian, grup riset maupun laboratorium. Secara umum, riset yang dilakukan mahasiswa selama ini masih terbatas pada pengerjaan skripsi dan memasukkannya ke jurnal repositori. Dengan adanya fasilitas untuk melebarkan pengalaman riset, maka dapat menumbuhkan sikap kritis mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan sesuai dengan jalur dan etika pada dunia penelitian.
Salah satu bentuk kegiatan belajar di luar Perguruan Tinggi adalah proyek penelitian di sebuah institusi maupun lembaga penelitian. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual model penelitian yang nantinya dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap untuk menjadi ilmuwan atau peneliti sehingga keilmuannya bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Program kegiatan kegiatan asisten riset ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa berupa penelitian di sebuah lingkungan yang mendukung untuk itu, seperti: grup riset atau laboratorium. Selama melaksanakan kegiatan kegiatan asisten riset mahasiswa mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun softskills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Sementara dari pihak grup riset atau laboratorium atau lembaga peneliti mendapatkan bantuan sumber daya yang bisa dipupuk sehingga mampu berkontribusi lebih besar. Hal ini juga menjadi pertimbangan dalam sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/induksi. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantap dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.