English EN Indonesian ID
English EN Indonesian ID

Category: Artikel

Bangkit 2021: Grow with Google (oleh: Nurafifah Alya Farahisya)

Bangkit Academy 2021 merupakan program pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarir di dunia teknologi yang didesain melalui kemitraan antara Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka sebagai pelaku teknologi global, unicorn dan decacorn dalam negeri. Bangkit adalah salah satu program yang ditawarkan sebagai salah satu program proyek independent dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka tahun 2021 untuk 3000 mahasiswa terpilih dari seluruh penjuru Indonesia. Selama enam bulan, peserta dibimbing oleh pakar dari mitra Bangkit dan diwajibkan untuk berpartisipasi aktif dalam pelatihan interaktif, menerima dan menyelesaikan tugas yang diberikan, dan bekerja sama dalam proyek akhir/capstone project.

Pada tahun ini, Bangkit menawarkan tiga topik pembelajaran agar mahasiswa siap untuk berkarier di bidang teknologi, yaitu Machine Learning, pemrograman dengan pengembangan Android, dan dasar-dasar Cloud dengan fokus pada Google Cloud Platform. Di setiap jalur pembelajaran, peserta juga akan dibekali tentang keterampilan penting yang berguna untuk mengembangkan karier masa depan, seperti design thinking, kepemimpinan, time management, digital branding, komunikasi, entrepreneurship dan keterampilan presentasi.

Selama satu semester mengikuti Bangkit, saya mendapat materi dan pelajaran langsung dari praktisi industri yang ahli di bidangnya. Pada program ini, saya mengambil learning path Machine Learning, dimana target pembelajarannya sendiri adalah memahami konsep utama dan aplikasi Artificial Intelligence (AI) untuk memecahkan berbagai masalah Machine Learning dengan spesialisasi: Google IT Support Specialization, Google IT Automation with Python, DeepLearning.AI TensorFlow Developer Professional Certificate program, TensorFlow: Data and Deployment Specialization, dan juga persiapan untuk mengikuti ujian TensorFlow Developer Certificate. Tidak hanya itu, saya dan seluruh peserta Bangkit juga mendapat ilmu-ilmu dari ahlinya yang dikemas dalam bentuk kuliah umum atau seminar mengenai berbagai topik yang menarik dan menginsipirasi.

Selain mendapat materi dan ilmu dalam keahlian teknologi, saya juga berkesempatan untuk mendaftarkan diri pada University Innovation Fellows Program. UIF program ini merupakan program yang memberdayakan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di kampus/universitas. Fellows adalah komunitas global yang memimpin gerakan untuk memastikan bahwa semua mahasiswa memperoleh sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menavigasi dunia yang kompleks. Bangkit Academy bekerja sama dengan Universitas Stanford melalui program University Innovation Fellow. Program ini mengundang ribuan mahasiswa Fellows di seluruh dunia. Peserta-peserta terbaik nantinya berkesempatan untuk mengikuti program internship dari Stanford University.

Untuk menyelesaikan dan lulus dari program ini, peserta diwajibkan untuk membuat dan merancang sebuah aplikasi yang menerapkan ilmu dari ketiga learning path Bangkit Academy pada projek akhir/capstone project. Pada pengerjaannya, peserta dituntut untuk mempunyai kemampuan memecahkan masalah, pengalaman bekerja sama dalam tim dan berkolaborasi, belajar dalam mengelola sebuah projek nyata, dan mengatasinya dengan teknologi. Setiap peserta akan dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 6 orang dan setiap kelompok terdiri dari 2 peserta dari masing-masing learning path. Saya dan tim mengusulkan ide untuk membuat aplikasi pada tema Healthcare, yaitu aplikasi android untuk deteksi makanan dan penghitungan kalori makanan. Aplikasi ini bernama Foories (Food Classification, Detection, and Calories Measurement). Pada aplikasi ini pengguna dapat mengetahui kebutuhan kalorinya per hari dan mengontrol kalori dari makanan yang dikonsumsinya. Aplikasi ini dapat membantu para pengguna yang masih kesulitan dalam mengatur pola makan agar hidup lebih sehat. Dengan aplikasi ini dapat membantu mewujudkan salah satu agenda rencana pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Indonesia untuk meningkatkan sumber daya manusia yang sehat. Setelah menyelesaikan capstone project, akan diseleksi menjadi 45 projek terbaik, dan nantinya akan ada 15 tim yang mendapatkan pendanaan untuk melanjutkan pengerjaan projeknya tersebut agar bisa diimplementasikan di Indonesia.

Banyak sekali keuntungan dan opportunity yang saya dapatkan setelah mengikuti program Bangkit, salah satunya yang paling signifikan adalah peserta dilatih untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan, karena setiap kegiatan yang dilakukan menggunakan bahasa Inggris. Untuk memfasilitasi peserta dalam berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, Bangkit berkolaborasi dengan Cakap. Peserta difasilitasi dengan kelas untuk belajar Bahasa Inggris.

 Pada akhir program ini, saya mendapatkan ilmu dalam keahlian teknologi khususnya pada bidang Machine Learning dan soft skill yang dibutuhkan nantinya untuk berpindah dari dunia akademis ke tempat kerja dan sukses di perusahaan terkemuka. Bahkan peserta juga dibekali materi dan pengetahuan dalam membangun sebuah perusahaan teknologi/startup atau menjadi seorang technopreneur. Saya berharap program Bangkit ini menjadi program tahunan yang semakin berkembang dan lebih baik setiap tahunnya.

Artikel oleh: Nurafifah Alya Farahisya

Read More
frans soni November 3, 2021 0 Comments

Bangkit 2021: Kickstart Your Tech Career (Oleh : Muhammad Farhan Abdur Rosyid)

Perkembangan teknologi kian berkembang pesat, tenaga ahli IT pun kiat menjadi salah satu bidang yang paling banyak dicari oleh para recruiter di perusahaan dengan berbagai latar belakang, tidak hanya perusahaan dengan latar belakang IT saja. Meningkatnya on-demand ini menuntut berbagai pihak pemberdaya manusia terutama pemerintah untuk mencetak tenaga-tenaga ahli yang profesional dalam menekuni bidangnya. Penggunaan teknologi dalam perusahaan sudah menjadi hal mendasar saat ini. Banyak perubahan gaya hidup yang mengikuti tren perkembangan teknologi ini, mulai dari marketplace, pemesanan tiket, transfer uang, dan lain sebagainya telah mengikuti perkembangan teknologi.  Penerapan teknologi ini sudah menjadi hal wajib seakan seperti seleksi alam bila mana tidak menerapkan maka akan tersingkirkan dengan persaingan.

Dari latar belakang tersebut, pemerintah dan khususnya melalui kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi berinovasi program kampus merdeka yang bermitra dengan raksasa perusahaan teknologi dunia Google, beserta perusahaan ternama di Indonesia Gojek, Traveloka dan Tokopedia melahirkan program Bangkit 2021. Bangkit adalah program pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarir didunia teknologi yang didesain untuk 3000 mahasiswa dari seluruh Indonesia pada tahun 2021. Terdapat 3 jalur belajar (learning path) yang bisa diambil pada program ini yaitu pengembangan aplikasi mobile berbasis android, Cloud Computing dengan Google Cloud platform dan Machine Learning menggunakan Tensorflow.

Pada artikel ini akan menceritakan perjalanan singkat selama berkegiatan di Bangkit 2021 oleh saya Muhammad Farhan, mahasiswa jurusan Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya angkatan 2018. Program Bangkit telah menyeleksi lebih dari 60.000 calon peserta dengan kuota hanya 3000 mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia. Setiap jalur (path) memiliki kuota 1000 peserta, dan saya adalah 1 dari 1000 peserta yang lolos di jalur Mobile Development. Untuk dapat lolos ke dalam jalur Mobile Development, perlu melewati seleksi ketat yang diadakan pada bulan Desember 2020 yang diakomodasi oleh Dicoding. Seleksi Bangkit 2021 terdiri dari beberapa tahapan yang pertama adalah tes pengetahuan dasar mengenai pengetahuan dasar seperti pemrograman dasar dan matematika. Tahap yang kedua yaitu tes kemampuan berbahasa inggris karena program bangkit ini akan menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Tes ketiga merupakan tes kepribadian dan tes studi kasus mengatasi suatu masalah atau problem solving. Peran pengalaman saya yang tercantum dalam portofolio amatlah penting selain dari tes-tes yang diujikan, karena ini menunjukkan bagaimana komitmen saya untuk mendalami ilmu teknologi informasi. Peserta yang lolos akan dibekali dengan student kit seperti alamat surel bangkit beserta akses ke dalam platform Google workspace.

 Program bangkit secara resmi dibuka pada tanggal 15 Februari melalui kanal YouTube resmi Bangkit 2021. Pada hari yang sama juga, dilaksanakan technical briefing guna membekali peserta sebelum memulai kegiatan inti dari bangkit selama kurang lebih 5 bulan yaitu dari Februari hingga Juni. Untuk tiap jalur pembelajaran, terdapat 2 kelas yaitu kelas cohort untuk masing-masing jalur, dan kelas pengembangan karier (Career Development). Metode pembelajaran sinkron pada Bangkit telah dijadwalkan sedemikian rupa secara sistematis yang tersinkronasi dengan Google Calendar tiap peserta. Sedangkan untuk metode asinkron melalui platform yang bertanggung jawab untuk tiap cohort, untuk Mobile Development Path, diorganisir oleh Dicoding, sebagai penyedia platform belajar pemrograman terbaik di Indonesia.  Selain itu penggunaan Google Classroom yang sangat terorganisir sangat membantu peserta untuk tetap update dalam pembaruan informasi baik penugasan, materi pembelajaran dan juga pengumuman-pengumuman lainnya. Bangkit juga menggunakan platform Discord sebagai media komunikasi utama antara penyelenggara dengan peserta. Penggunaan Discord ini juga menjadi platform yang sangat informatif untuk mendistribusikan pengumuman ke peserta.

Pembelajaran sinkron pada program Bangkit disebut dengan sesi ILT yang diisi oleh instruktur-instruktur handal dari berbagai latar belakang. Untuk kelas ILT Mobile Development diisi oleh pemateri yang kebanyakan dari latar belakang programmer-programmer hebat dari perusahaan startup terbaik di Indonesia. Sedangkan kelas ILT Career Development diisi oleh pemateri yang memiliki pengalaman luar biasa dalam histori karier mereka. Sesi ini dilaksanakan pada platform Google Meet yang secara otomatis merekam kehadiran peserta.

Untuk metode pembelajaran asinkron, pada jalur Mobile Development Path menggunakan platform Dicoding, di mana peserta diwajibkan untuk menyelesaikan kursus-kursus pada Mobile Development Learning Path di Dicoding. Seluruh penugasan baik dari ILT Mobile Development maupun dari ILT Career Development sepenuhnya diorganisir dalam platform Google Classroom lengkap dengan waktu tenggatnya.

Bangkit juga menyediakan kelas Bahasa Inggris bagi peserta yang ingin mengembangkan kemampuan berbahasa inggrisnya. Bekerja sama dengan Cakap, peserta bangkit dapat memanfaatkan kelas pelajaran Bahasa inggris tanpa biaya tambahan dengan instruktur cakap yang kompeten. Namun program ini tidak diwajibkan untuk seluruh peserta, sehingga saya pribadi tidak mengambil kesempatan ini untuk menghindari konflik jadwal yang saya miliki.

Agenda bangkit diakhiri dengan Capstone Project, yaitu proyek akhir yang dikerjakan oleh tim beranggotakan 6 orang dengan 2 orang dari masing-masing path. Saya tergabung dengan tim yang 5 diantaranya dari jurusan dan kampus yang sama dengan saya. Tentu ini sangat memudahkan terutama dalam komunikasi dan pembentukan kerjasama dalam tim berhubungan dengan waktu yang disediakan untuk menyelesaikan sangatlah terbatas. Pada capstone project ini, tim saya mendapatkan ide untuk menciptakan aplikasi yang memudahkan orang untuk menjual sampah dan barang bekas yang dimilikinya kepada tukang loak. Saya bertanggung jawab dengan implementasi back-end dari aplikasi android yang akan dibuat seperti implementasi otentikasi pengguna menggunakan firebase, proses fetching data dari cloud firestore untuk ditampilkan kedalam list, hingga proses pengiriman data dari android client ke cloud firestore untuk disimpan.

Saya mendapatkan banyak sekali pengalaman dalam program ini mulai dari mengembangkan aplikasi mobile berbasis android dengan baik, mempelajari softskill yang esensial dalam dunia kerja, mengembangkan kemampuan berbahasa inggris, menambah relasi dengan rekan bangkit lain dan instruktur praktisi dan banyak sekali manfaat yang saya rasakan selama program ini. Saya harap ilmu yang sudah saya dapatkan dapat berguna untuk karir saya kedepan dan memacu saya untuk selalu belajar mengenai hal baru. Saya juga berharap program bangkit dapat dikembangkan lagi menjadi lebih baik untuk mengembakan kompetensi insan – insan muda Indonesia dalam hal teknologi.

Artikel Oleh : Muhammad Farhan Abdur Rosyid 

Read More
frans soni November 3, 2021 0 Comments

Bangkit 2021: Mobile Development Path (Oleh : Farrel Arvino I)

Sebagai cabang ilmu yang terhitung baru, menjadikan Computer Science atau Teknik Informatika selalu berkembang dalam jangka waktu yang cukup dekat. Perkembangan teknologi yang dimaksud juga membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti Gojek yang mempermudah aspek transportasi masyarakat sehingga dapat lebih dinamis dalam menjalankan kegiatan sehari hari. Selain Gojek terdapat Tokopedia sebagai E-Commerce yang membantu masyarakat dalam melakukan jual beli barang sehingga meningkatkan taraf hidup dan mempermudah kegiatan jual beli barang. Traveloka, Google, dan berbagai macam terobosan berbasis teknologi lainnya telah membuktikan bahwa perkembangan teknologi yang pesat dapat membantu kehidupan masyarakat secara luas.

Program Bangkit yang diselenggarakan oleh Google dan bekerjasama dengan Kemendikbud, Traveloka, Gojek dan Tokopedia dibawah naungan program Kampus Merdeka bertujuan untuk mempercepat dan mempersiapkan calon lulusan sarjana Teknik Informatika dari seluruh kampus di Indonesia untuk turut berperan dalam tumbuh dan berkembang pada ekosistem teknologi di Indonesia. Penulis turut berpartisipasi dalam program Bangkit dengan harapan dapat menimba ilmu serta berpartisipasi dalam mengembangkan ekosistem teknologi di Indonesia. Pada tahap awal seleksi bangkit, terdapat beberapa seleksi yang dilakukan secara online tanpa tatap muka berupa tes pemrogaman dasar, matematika ,bahasa Inggris dan tes kepribadian serta tes studi kasus dalam mengatasi masalah. Selain tes tersebut adapula tes khusus berdasarkan learning path yang akan diambil, pada kasus penulis path yang diambil adalah mobile development dan tes yang diberikan berupa tes pemrogaman dengan materi yang lebih lanjut dari tes pemrogaman awal.

Pada pelaksanaannya program Bangkit akan menyediakan 2 kelas yang wajib untuk seluruh peserta, yaitu kelas learning path/ Mobile Development dan kelas soft skill/ Career Development. Pada kelas Mobile Development akan terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain sesi belajar sendiri melalui course yang diambil pada Dicoding dan sesi ILT atau Instructor Led Training yang mana akan terdapat satu atau dua mentor yang akan membimbing sesi ILT dan memberikan materi serta membantu peserta apabila ada kesulitan dalam mengerjakan course yang diambil pada Dicoding. Selain itu pada kelas Career Development terdapat beberapa kegiatan belajar yang harus dilakukan seperti sesi ILT seperti pada kelas Mobile Development selain itu terdapat pula materi dalam bentuk presentasi dan video yang mana akan diakhiri dengan beberapa tugas yang akan di berikan deadline pada rentang waktu tertentu.

Sebagai hasil akhir dari program Bangkit, para peserta dari masing masing learning path akan diminta untuk menciptakan satu aplikasi yang mana bertujuan untuk membantu kehidupan masyarakat dan memiliki dampak yang luas, utamanya yang RPJMN 2020 – 2024 dan 5 area prioritas pada Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial. Pada kasus penulis, kelompok penulis memilih tema National Identity dengan tema Image Recognition pada batik serta menjadikan aplikasi sebagai Repository untuk seluruh batik di Indonesia. Kelompok penulis di mentori oleh Pak Doan Lingga yang kini menjabat sebagai CTO atau Chief Technology Officer dari Traveloka, beliau memberikan saran untuk menambahkan kemampuan aplikasi untuk dapat melakukan pencarian berdasarkan parameter tertentu yang akan disediakan. Pengembangan aplikasi tim penulis dimulai sejak awal mei dan berhasil menciptakan MVP sesuai dengan yang diharapkan. Kedepannya akan diadakan seleksi untuk menentukan tim terbaik dan mendapatkan pendanaan dari pihak penyelenggara, hingga tulisan ini dibuat proses seleksi masih dilakukan.

Progam Bangkit sendiri merupakan yang pertama kali dilaksanakan dengan bekerja sama dengan berbagai Universitas di Indonesia, sebagai yang pertama tentu Bangkit tak luput dari banyaknya permasalahan yang terjadi. Penulis sendiri mendapatkan banyak pengalaman dari berbagai aspek dan kejadian yang terjadi selama mengikuti program Bangkit. Penulis berharap program Bangkit akan terus berkembang dan menjadi yang terdepan dalam membantu calon lulusan dalam bidang teknologi dalam mengembangkan kemampuannya sehingga dapat berkontribusi dalam kehidupan masyarakat, utamanya di Indonesia

Artikel Oleh : Farrel Arvino I (TIF -185150200111012)

Read More
Admin PSIK Filkom October 28, 2021 0 Comments